🦡 Allah Swt Bersifat Kalam Dan Mustahil Bersifat
Sifat20 (dua puluh) ini memang di anggap cukup bagi seorang muslim pada meyakinkan bahwa Allah Swt memiliki segala sifat kesempurnaan dan maha suci dari segala sifat kekurangan, di samping juga sesuai dengan tercantum pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Dalil Aqli, memahami akan sifat - sifat ini bagi yang wajib dan mustahil bagi Allah Swt
Hendaklahkita meyakini bahwa Allah itu bersifat Maha Berbicara. Akan tetapi kalam Allah tidak sama dengan kita sebagai makhluk Nya Sesungguhnya pembicaraan kita diciptakan dalam diri kita dan membutuhkan alat perantara berupa mulut, lidah serta kedua bibir Sedangkan Kalam Allah tidak seperti itu (tidak butuh alat perantara)
Mengetahuisifat-sifat Allah SWT adalah salah satu bentuk ketaatan kita sebagai umatnya. Ketahui juga seperti apa sifat mustahil bagi Allah. 24 Februari 2022. Ketahui 20 Sifat Mustahil bagi Allah SWT, agar Kita Semakin Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan. 77 Kata Mutiara untuk Anak yang Berisi Nasihat Bijak dan Ungkapan Penuh Kasih
SifatMustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah Berikut dibawah ini adalah 20 sifat-sifat mustahil bagi Allah swt. ‘Adam, artinya tiada (bisa mati) Huduth, artinya baharu (bisa di perbaharui) Fana’, artinya binasa (tidak kekal/mati)
AllahSwt wajib memiliki sifat Kalam (berbicara). Yaitu sifat yang qadim dan ada di dalam Dzat-Nya, tidak berupa huruf dan suara. Berfungsi menunjukkan sesuatu yang wajib, mustahil dan jaiz apa yang telah ada dari tiga hal itu dan apa yang akan ada. Dengan sifat ini Allah Swt memberikan informasi yang Dia kehendaki kepada sebagian hamba-hamba-Nya.
BersifatKalam memberi maksud bahawa Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan untuk para Nabi dan Rasul-Nya. Perbincangan Allah SWT telah tentu tidak sama dengan pembahasan manusia kerana Allah SWT tidak ber-organ seperti lidah dan mulut yang mana dipunyai oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa mempergunakan alat-alat
AlBaqarah : 255) SAMA’ ( ٌعﺎَﻤَﺳ ) BERARTI MENDENGAR. Mustahil Allah SWT bersifat Summun ( ﱞﻢُﺻ ) yang berarti tuli. Yang dimaksud dengan sifat wajib sama’ adalah mempunyai sifat Maha Mendengar. Sifat mendengar yang dimiliki
Jadi Sifat wajib bagi allah bersifat kekal maka mustahilnya adalah fana atau rusak. Salah satu sifat mustahil allah swt karahah (terpaksa) sebagaimana tercantum dalam al-qur’an surat Hud ayat 107 yang artinya:”Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain).
KalamAllah itu bersifat kalam atau berfirman. Buktinya, Allah menurunkan kitab kepada nabi-Nya, termasuk al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan petunjuk bagi umat Muhammad yang ingin hidupnya selamat dunia dan akhirat. Dengan demikian mustahil Allah itu bisu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.(an-Nisa’/4
tSO4MK. * Gambar Sekadar Hiasan Mengucapkan kalimah syahadah yang pertama menunjukkan pengakuan tauhid kita. Ertinya, seseorang muslim hanya mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Manakala kalimah syahadah yang kedua pula menunjukkan pengakuan kita ke atas Muhammad sebagai Rasulullah. Allah adalah Tuhan dalam erti sesuatu yang menjadi motivasi ulung lantas menjadi tujuan hidup bagi seseorang. Tak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Al-Baqara 18 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat], dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Hasr 18 Sebagai umat Islam, meyakini adanya Allah SWT dan mengetahui sifat-sifatnya adalah amat mustahak agar dapat menjadi mukmin sejati. Dengan modal iman inilah kita akan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. A. Pengertian Iman kepada Allah SWT Iman menurut bahasa ertinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman menurut istilah adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dikerjakan dengan anggota badan. Hal ini sesuai Hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.” HR Thabrani Dari penjelasan Hadis di atas dapat disimpulkan bahawa iman kepada Allah SWT memerlukan tiga unsur anggota badan yang tidak boleh dipisahkan satu sama lainnya, iaitu hati, lisan dan anggota badan. Iman kepada Allah merupakan suatu keyakinan yang sangat mendasar. Tanpa adanya iman kepada Allah SWT, seorang tidak akan beriman kepada yang lain, seperti beriman kepada malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul Allah dan hari kiamat. Firman Allah SWT “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab Allah yang diturunkan sebelumnya, Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” Nisa 136 B. Sifat-Sifat Allah SWT Allah SWT adalah zat Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas seluruh alam beserta isinya. Allah SWT memiliki sifat wajib, mustahil dan jaiz sebagai sifat kesempurnaan bagi-Nya. Sebagai muslim yang beriman, wajib mengetahui sifat-sifat tersebut. Sifat wajib, ertinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT – Sifat wajib Allah berjumlah 13 manakala 7 lagi sifat wajib yang digambarkan dengan keadaan Allah SWT menjadikan jumlah kesemuanya 20. Sifat mustahil, ertinya sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT – Sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib. Jumlahnya pun sama dengan jumlah sifat wajib bagi Allah SWT. Sifat jaiz, ertinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. – Ertinya Allah berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu “Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu.” C. Dalil Naqli tentang Sifat-Sifat Allah SWT Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani ada 20 Wujud Ada Adanya Allah itu bukan kerana ada yang mengadakan atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Sifat mustahil-Nya adalah Adam yang bererti tidak ada. Untuk itulah kita tidak boleh meragukan atau mempertanyakan keberadaanNya. Keimanan seseorang akan membuatnya dapat berfikir dengan akal sihat bahawa alam semesta beserta isinya ada kerana Allah yang menciptakannya. “Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakan-Nya pula matahari, bulan dan bintang-bintang masing-masing tunduk kepada semua perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam“ … QS. Al-A’raf 54 Kepercayaan ada dan tidak adanya Allah SWT bergantung pada manusia itu sendiri yang boleh menggunakan akal sihatnya, sebagai bukti dengan adanya alam beserta isinya. Jika kita perhatikan, maka dari mana alam semesta itu berasal ?Siapakah Dia Yang Maha Kuasa dan Maha Agung itu ?Dialah Allah SWT yang Maha Suci dan Maha yang mengadakan segala sesuatu di alam ini, termasuk diri kita. Selain melihat alam semesta, kita juga dapat melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya, seperti manusia dengan segala perlengkapan hidupnya di dunia ini. Tentu kita boleh berfikir bahawa semua yang ada pasti ada yang menciptakan, iaitu Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT. Terkait dengan hal ini Allah SWT berfirman “Dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Dan Dialah yang menciptakan serta mengembangbiakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dihimpun. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan Dialah yang mengatur pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak berfikir?” … Muminun 78-80 Qidam Dahulu atau Awal Sifat Allah ini menandakan bahawa Allah SWT sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Dia ciptakan. Sifat mustahil-Nya adalah Hudus yang ertinya baru. Allah SWT tidak berpermulaan sebab sesuatu yang berpermulaan itu adalah baru dan sesuatu yang baru itu namanya makhluk yang diciptakan. Allah SWT bukan makhluk malah Dia adalah Khalik Maha Pencipta. Oleh kerana itu Allah SWT wajib bersifat Qidam. Firman Allah SWT “Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu“ … QS. Al-Hadid 3 Adanya Allah itu pasti lebih awal daripada makhluk ciptaan-Nya. Seandainya keberadaan Allah didahului oleh makhluk-Nya, maka semua ciptaan Allah ini akan hancur berantakan. Hal ini tentu mustahil bagi Allah kerana Allah Maha pencipta, tidak mungkin ciptaannya lebih dahulu ada daripada yang menciptakan.. Baqa’ Kekal Kekalnya Allah SWT… Dia tiada berkesudahan atau penghabisan. Dia sentiasa ada. Sifat mustahilnya adalah Fana’ ertinya rosak atau binasa. Semua makhluk yang ada di alam semesta seperti manusia, binatang, tumbuhan, planet, bintang dan black hole pasti akan rosak atau binasa sehingga disebut bersifat baru sebab ada awal dan ada akhirnya. Manusia betapapun gagah perkasa dirinya, wajah elok nan rupawan, suatu saat akan menjadi tua dan mati. Demikian halnya dengan tumbuhan yang semula tumbuh subur maka lama kelamaan akan layu dan mati. Sungguh betapa hina dan lemahnya kita nak berbangga diri di hadapan Allah SWT. Betapa tidak patutnya kita berbangga diri dengan kehebatan yang kita miliki kerana segala kehebatan itu hanyalah bersifat sementara. Hanya Allah SWT Sang Pencipta yang bersifat kekal. Firman Allah SWT “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan“ … QS. Ar-Rahman 26-27 Mukhalafatu lil hawadits berbeza dengan ciptaanNya Berbeza dengan semua yang baru makhluk. Sifat mustahil-Nya adalah Mumasalatu lil hawadisi yang ertinya serupa dengan segala yang baru makhluk. Sifat ini menunjukkan bahawa Allah SWT berbeza dengan hasil ciptaan-Nya. Cuba kita perhatikan tukang jahit hasil baju yang dijahit sendiri tidak mungkin sama dengan tukang jahitnya. Begitu juga dengan tukang pembuat sepatu tidak mungkin sama dengan sepatu yang dibuatnya, bahkan robot yang paling canggih dan mirip manusia sekalipun tidak akan sama dengan manusia yang membuatnya. Firman Allah SWT “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat“ … QS. Asy-Syura 11 Senada dengan ayat tersebut Allah SWT juga berfirman dalam ayat yang lain yang berbunyi “……….Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan DiaAllah.” … QS Al Ikhlas 4 Dari dua ayat di atas dapat diambil pelajaran bahawa yang dimaksudkan dengan tidak setara itu adalah tentang keagungan, kebesaran, kekuasaan dan ketinggian sifat-Nya. Tidak satu pun dari makhluk-Nya yang menyerupai-Nya.. Qiyamuhu binafsihi Allah berdiri sendiri Qiyamuhu Binafsihi bererti Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa memerlukan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan. Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini kerana kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun. Sifat mustahil-Nya adalah Ihtiyaju lighairihi, yang ertinya memerlukan bantuan yang lain. Berbeza sekali dengan manusia, manusia hidup di dunia ini tidak mampu hidup sendiri-sendiri. Mereka pasti saling memerlukan di antara satu dan yang lainnya kerana mereka makhluk yang diciptakan, sedangkan Allah SWT adalah Maha Pencipta. Firman Allah SWT “Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri.” QS Ali Imran2 Sedarlah ternyata kita ini makhluk yang sangat lemah karena tidak mampu hidup tanpa bantuan orang lain dan makhluk lain. Akan tetapi, sebagai manusia kita juga harus memiliki sifat mandiri supaya tidak keterlaluan sangat bergantung pada orang lain. Wahdaniyah Esa atau Tunggal Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa., baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, mahupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain menjadi satu. Berbeza dengan makhluk, makhluk diciptakan dari berbagai unsur, seperti wujudnya manusia, ada tulang, daging, kulit dan seterusnya. Esa sifat-Nya bererti semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada makhluk-Nya, seperti marah, malas dan sombong. Esa perbuatan-Nya bererti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan makhluk apapun dan tanpa memerlukan proses atau waktu. Allah SWT berbuat kerana kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang. Sifat mustahil-Nya adalah Ta’adud yang ertinya berbilang atau lebih dari satu. Allah SWT mustahil tidak mungkin lebih dari satu. Seandainya lebih dari satu pasti terjadi saling bersaing dalam menentukan segala sesuatunya, kalau terjadi demikian pasti alam semesta tidak akan terwujud. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini ”Katakanlah Muhammad. Dialah Tuhan Yang Maha Esa . Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada_Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” … QS Al Ikhlas 1-4 Meyakini ke-Esa-an Allah SWT merupakan hal yang paling prinsip. Seseorang dianggap muslim atau tidak, bergantung pada pengakuan tentang ke-Esa-an Allah SWT. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara bersaksi terhadap Allah SWT, iaitu dengan membaca syahadat tauhid yang berbunyi “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah.” Qudrat Berkuasa Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri mahupun terhadap makhluk-Nya. Berbeza dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi. Sifat mustahil-Nya adalah Ajzu, yang ertinya lemah. Allah SWT tidak mungkin bersifat lemah. Bagi Allah SWT, jika sudah berkehendak melakukan atau melakukan sesuatu, maka tidak ada satu pun yang mampu atau dapat menghalang-Nya. Dengan demikian, Allah SWT tetap bersifat kudrat kuasa dan mustahil bersifat ajzu lemah. Firman Allah SWT “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu“ … QS. Al-Baqarah 20 Sungguh tidak patut manusia bersifat sombong dengan kekuasaan yang kita miliki kerana sebesar apapun kita rasa kuasa kita, Allah SWT pasti lebih kuasa. Oleh kerana itu, kita sebagai hamba Allah yang hidup di muka bumi harus berkerja, berfikir, dan berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Iradat Berkehendak Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan dari siapa pun. Apapun yang Allah SWT kehendaki pasti terjadi, begitu juga setiap yang Allah SWT tidak kehendaki pasti tidak terjadi. Berbeza pula dengan kehendak atau kemahuan manusia, tetapi ia boleh sahaja terkandas di tengah jalan. Apabila manusia berkeinginan tanpa disertai dengan kehendak Allah SWT. Pasti keinginan itu tidak dapat terwujud. Hal ini menunjukkan bahawa manusia itu memiliki keterbatasan, sedangkan bagi Allah SWT pula Dia memiliki kehendak yang tidak terbatas. Sifat mustahil-Nya adalah Karahah yang ertinya terpaksa. Jika Allah SWT bersifat karahah terpaksa pasti alam jagat raya yang kita duduki ini tidak terwujud sebab karahah itu adalah sifat kekurangan, sedangkan Allah SWT, wajib bersifat kesempurnaan. Dengan demikian, Allah SWT wajib bersifat iradah berkehendak mustahil bersifat karahah terpaksa. Untuk menguatkan keyakinan kita, Allah SWT berfirman “Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya ”Jadilah” maka terjadilah” …. QS. Yasin 82 Sebagai manusia kita tentulah mempunyai berbagai-bagai kemahuan, keinginan, dan cita-cita yang bertujuan membangun hari esok yang lebih baik kerana kita hidup di muka bumi ini hanya bersifat sementara. Oleh kerana itu, apapun yang kita cita-citakan hendaklah dengan tujuan mengharap redha Allah SWT. Ilmu Mengetahui Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, meskipun pada hal yang tidak terlihat dan tidak terjangkau fikiran bagi kita. Sifat mustahil-Nya pula adalah Jahlun yang ertinya bodoh. Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, ertinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak mahu pun yang ghaib. Bahkan, apa yang dirahsiakan di dalam hati manusia sekali pun. Bukti kesempurnaan ilmu Allah SWT, ibarat air laut jika menjadi tinta dakwat untuk menulis kalimat-kalimat Allah SWT, tidak akan habis kalimat-kalimat tersebut meskipun didatangkan lagi tambahan air yang banyak seperti semula tadi. Seberapa banyak pun dakwat yang kita gunakan, pasti tak akan mampu kita menulis kalimat-kalimat Allah SWT. Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pintar di dunia ini. Kita juga takjub akan indahnya karya dan canggihnya teknologi yang diciptakan manusia. Namun sedarkah kita bahawa ilmu tersebut hanyalah sebahagian kecil saja yang diberikan dipinjamkan Allah SWT kepada kita? Firman Allah SWT ”…..Allah SWT mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” … QS Al Hujurat16 Oleh kerana itu, kita sebagai hamba Allah SWT, seharusnya terdorong untuk terus menimba ilmu. Kita sedar bahawa sebanyak mana pun ilmu yang telah kita ketahui, masih jauh lebih banyak lagi ilmu yang belum kita ketahui. Hayat Hidup Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri kerana Allah Maha Sempurna, berbeza dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Sifat mustahil-Nya adalah Mautun yang ertinya mati. Contohnya, manusia seperti kita ada yang menghidupkan. Selain itu, kita semua juga memerlukan makanan, minuman, istirehat, tidur, dan sebagainya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak memerlukan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian bahkan mengantuk pun tidak. Firman Allah SWT ”…Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur” … QS Al Baqarah 255 Allah SWT selalu mengurus dan mengawasi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Oleh kerana itu, hendaknya kita selalu berhati-hati dalam segala tindakan kerana gerak geri kita sentiasa diawasi dan dicatat Allah SWT. Kelak di akhirat seluruh amalan tersebut akan ditanya dan dipertanggung jawabkan. Sama’ Mendengar Pendengaran Allah SWT berbeza dengan pendengaran makhluk–Nya kerana tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran makhluk-Nya dibatasi ruang dan waktu. Sifat mustahil-Nya adalah Summun ertinya tuli tidak mendengar. Allah SWT mustahil bersifat tuli tidak mendengar sebab sekiranya Allah SWT tidak mendengar pasti segala permohonan dan pernyataan syukur hamba-Nya tidak akan diterima-Nya. Selain itu penghinaan orang kafir, orang musyrik, orang munafiq, dan lain sebagainya tidak dihiraukan-Nya dan tidak memberi sebarang kesan. Oleh kerana itu Allah SWT tetap bersifat sama’ mustahil bersifat summun . Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surah Al Maidah berikut. ”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” …QS Al Maidah 76 Sebagai seorang muslim seharusnya kita senantiasa bertingkah laku, bersikap, dan berbicara dengan bahasa yang sopan santun dan mengeluarkan ucapan-ucapan yang baik lagi bermanfaat. Kerana Allah SWT pasti mendengar segala perkataan manusia, baik terucap di mulut mahu pun di dalam hati. Basar Melihat Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak jauh atau dekat dan tidak dapat dihalangi oleh dinding tipis atau tebal. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil mahupun besar, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya terlihat oleh Allah SWT. Sifat mustahil-Nya adalah Umyun, ertinya buta. Allah SWT wajib bersifat kesempurnaan. Seandainya Allah SWT itu buta pasti alam semesta ini tidak akan ada kerana Allah SWT tidak dapat melihat apa yang diciptakanNya. Firman Allah SWT sebagai berikut. ”… Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” … al-Baqarah 265 Dengan memahami sifat besar Allah SWT hendaknya kita selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu. Mungkin kita boleh berbohong kepada manusia, seperti orang tua, guru, atau teman. Akan tetapi kita tidak akan mampu berbohong kepada Allah SWT. Oleh kerana itu, berbuat baiklah supaya kita tidak perlu cemas jika kita harus dipertanggung jawabkan amalan kita kelak di akhirat. Kalam Berbicara / Berfirman Allah SWT bersifat kalam ertinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia kerana Allah SWT tidak menggunakan panca indera seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunakan alat bantu yang berbentuk apa pun sebab sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sebagai bukti bahawa adanya wahyu Allah SWT berupa Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Sifat mustahil-Nya adalah Bukmun, artinya Bisu. Allah SWT mustahil bersifat bisu. Seandainya Allah SWT bersifat bisu mana mungkin para utusan-Nya boleh mengerti maksud wahyu yang diturunkan, baik dalam bentuk perintah mahupun larangan. Padahal kenyataannya semua itu tidak mungkin terjadi. Firman Allah SWT ”…Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas” QS AnNisa’ 164 Oleh kerana itu kita sebagai hamba Allah SWT hendaknya membiasakan diri kita untuk mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah, ertinya kata-kata yang mulia, seperti ketika kita berbuat salah, maka segeralah membaca istighfar. Apabila kita menerima nikmat, maka segeralah mengucapkan hamdalah. Selain itu, kita juga harus membiasakan diri bertutur kata yang lemah lembut dan sopan santun dengan sesama manusia. Kaunuhu Qadirun Keadaan Allah SWT yang berkuasa Mengadakan dan Mentiadakan Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , iaitu lain daripada sifat Qudrat. Sifat Allah ini bererti Allah adalah zat yang Maha Berkuasa. Allah tidak lemah, Dia berkuasa penuh atas seluruh makhluk ciptaanNya. “Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ QS. Al Baqarah 20. Kaunuhu Muridun Keadaan Allah SWT yang Mengkehendaki dan Menentukan setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Iradat. Allah memiliki sifat Muridun, iaitu sebagai zat Yang Maha Berkehendak. Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia. “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“ … QS. Hud 107 Kaunuhu Alimun Keadaan Allah SWT yang Mengetahui setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Al-Ilmu. Sifat Allah Alimun, yaitu zat Yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala hal yang telah terjadi mahupun yang belum terjadi. Allah pun dapat mengetahui isi hati dan fikiran manusia. “Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu“ … QS. An Nisa’ 176 Kaunuhu Hayyun Keadaan Allah SWT yang Hidup Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Hayat. Allah adalah zat Yang Hidup. Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah. “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“ QS. Al Furqon 58 Kaunuhu Sami’un Keadaan Allah yang Mendengar setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar akan tiap-tiap yang Maujud. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Sama’. Allah adalah zat Yang Maha Mendengar. Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya. “Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ … QS. Al Baqoroh 256. Kaunuhu Basirun Keadaan Allah SWT yang Maha Mendengar setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat Benda yang ada . Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Bashar. Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat. Sifat Allah ini tidak terbatas seperti halnya penglihatan manusia. Allah selalu melihat gerak-geri kita. Oleh kerana itu, hendaknya kita selalu berbuat baik. “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ … QS. Al Hujurat 18 Kaunuhu Mutakallimun Keadaan Allah SWT yang Berkata-kata * Klik Disini Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Qudrat. Sifat Allah ini bererti Yang Berbicara. Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah SWT. D. Hikmah Beriman kepada Allah SWT Meyakini kepada Allah SWT dengan sifat-sifat-Nya akan memberikan banyak hikmah di antaranya 1 Meyakini kebesaran Allah SWT 2 Meningkatkan rasa syukur 3 Selalu menjalankan perintah-Nya. 4 Selalu berusaha menjauhi dan meninggalkan larangan-Nya. 5 Tidak takut menghadapi kematian. Allahu’alam… semoga bermanfaat.
Sifat Mustahil Bagi Allah – Sebagai seorang muslim, Grameds tentu perlu mengetahui sifat mustahil Allah SWT, selain safat wajib dan sifat jaiz bagi Allah. Mengenal dan memahami sifat mustahil Allah SWT dengan baik merupakan cara yang bijak untuk meningkatkan iman kepada sang pencipta. Sifat mustahil bagi Allah SWT berarti sifat- sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah dan tidak layak disandarkan pada keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Banyak orang yang sudah biasa mendengar sifat wajib Allah, namun masih banyak orang yang asing dengan sifat mustahil Allah SWT. Padahal mengenal dan memahami sifat-sifat mustahil Allah akan smeakin meneguhkan aqidah islam dan ketahuidan kita kepada Allah. Belajar agama tidak ada kata terlambat, Grameds bahkan mungkin sudah dikenalkan dengan sifat-sifat Allah sejak bangku Sekolah Dasar. Berikut ini 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu Grameds ketahui dan pahami beserta maknanya SIFAT- SIFAT MUSTAHIL ALLAH1. Adam2. Hudust3. Fana4. Mumatsalatu Lilhawasitsi5. Ihtiyaju Lighairihi6. Ta’addud7. Adzuna8. Karahah9. Jahlun10. Maut11. Bakuman14. Kaunuhu Ajiza15. Kaunuhu Murikhan16. Kaunuhu Jahilun17. Kaunuhu Mayitan18. Kaunuhu Ashamma19. Kaunuhu Ama20. Kaunuhu Abkam Sifat mustahil Allah SWT adalah sifat- sifat yang tidak mungkin ada dan pasti tidak dimiliki oleh Allah dan merupakan lawan dari sifat wajib Allah. Itulah sebabnya sifat mustahil juga ada 20 yang berkebalikan dari 20 sifat wajib Allah. Sebagai dzat yang Maha sempurna, Allah SWT tidaklah mungkin memiliki sifat- sifat mustahil, jadi sifat mustahil yang Allah SWT miliki adalah bukti kebesarannya atas sifat wajib yang dia miliki. Berikut ini 20 sifat mustahil Allah SWT yang perlu Grameds karhui beserta arti dan maknanya 1. Adam Adam dalam bahasa Arab artinya tidak ada. Sifat mustahil adam berarti Allah SWT tidak mungkin tidak ada dalam konsep kehidupan karena dialah sang pencipta alam semesta beserta isinya. Allah memiliki sifat wujud yang artinya pasti ada, maka mustahil bagi Allah memiliki sifat adam yang artinya tiada atau ketiadaan. Segala hal yang ada di di alam semesta ini hidup da nada karena Allah SWT, jadi mustahil jika sang pencipta itu sendiri tidak ada. Sifat mustahil adam pada Allah SWT tercantum dalam surah Al-A’raf ayat 54 berikut ini 2. Hudust Husust dalam bahasa Arab artinya baru, awal atau permulaan. Sifat mustahil huduts berarti Allah SWT tidak ada yang mendahului karena ada sebelum segala sesuatu ada dan tercipta dengan sifat wajib Allah yang terdahulu atau sifat wajib qidam. Allah SWT adalah permulaan dan mendahului segala yang ada dan kemudian menciptakan yang ada- ada atas kehendak dan kekuasaan Allah SWT atas segala ciptaannya di dunia dan alam semesta. Sifat mustahil huduts pada Allah SWT tercantum dalam surah Al-Hadid ayat 3 berikut ini 3. Fana Fana dalam bahasa Arab artinya tidak kekal, kebinasaan, atau rusak. Sifat mustahil fana berarti Allah SWT tidak mungkin binasa karena Allah SWT kekal dalam keabadiaan. Kehadiran Allah SWT tidak ada permulaan dan tidak ada akhir atau kematian dan kebinasaan karena Allah SWT akan kekal selama-lamanya. Sifat fana atau bersifat sementara mustahil ada pada Allah SWT karena zatnya baqa atau kekal atas segala keagungan dan kebesarannya atas alam semesta. Sifat mustahil fana pada Allah SWT tercantum dalam surah Ar-Rahman ayat 26 dan 27, dan juga tercantum dalam surah Al-Qashash ayat 88 berikut ini 4. Mumatsalatu Lilhawasitsi Mumatsalatu Lilhawaditsi dalam bahasa Arab artinya serupa atau menyerupai makhluknya. Sifat mustahil mumatsalatu lil hawaditsi berarti Allah SWT tidak mungkin serupa atau sama seperti makhluk- makhluk ciptaannya. Allah SWT sudah pasti berbeda dengan makhluk ciptaannya, baik sifat dzat-nya ataupun perbuatan dan perilakunya makhluknya yang psati memiliki kelemahan dan kekurangan. Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah SWT atau setara dengan kesempurnaannya. Sifat mumatsalatu lil hawaditsi berkebalikan dengan sifat mukholafatu lilhawaditsi yang artinya Allah SWT berbeda dengan makhluk ciptaannya. Sifat mustahil mumatsalatu lil hawaditsi tercantum dalam surah Al-Ikhlas ayat 4 berikut ini 5. Ihtiyaju Lighairihi Ihtiyaju lighairihi dalam bahasa Arab berarti berdiri dengan yang lain atau membutuhkan orang lain. Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi berarti Allah SWT maha segalanya dan tidak mungkin bergantung pada makhluk lain karena baginyalah kekuasaan atas segala alam semesta dan seisinya. Allah SWT Maha Agung dan maha Berdiri Sendiri sehingga tidak membutuhkan pertolongan dari siapapun. Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi ini berkebalikan dengan sifat Allah SWT Qiyamuhu Binafsihi. Sifat mustahil ihtiyaju lighairihi tercantum dalam surah Al-Isra ayat 111 dan surah Al-Ankabut 6 berikut ini 6. Ta’addud Ta’adus dalam bahasa Arab berarti berbilang. Sifat mustahil ta’addud Allah SWT tidak terbilang karena Allah Maha Esa yakni dzat tunggal atas kebesarannya. Mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat ta-adud yang berarti lebih dari satu dan tidak pula bersekutu atau beranak pinak. Sifat ta’adud berkebalikan dengan sifat Allah SWT wahdaniyah yang bermana tunggal dan umat muslim wajib mempercaianya sebagai sang pencipta satu- satunya. Sifat mustahil ta’addud tercantum dalam surah Al-Ikhlas ayat 1 sampai 4 berikut ini 7. Adzuna Adzan dalam bahasa Arab artinya lemah. Sifat mustahil adzun berarti Allah SWT tidak mungkin memiliki kelemahan sedikitpun atas apa-apa kehendak dan kekuasaannya. Sifat mustahil adzun berkebalikan dengan sifat Allah SWT qudrat yang artinya Maha Kuasa atas segala kekuatannya yang sempurna. Allah SWT mudah melakukan apapun atas kehendak dan kebesarannya, sehingga mustahil baginya jika memiliki kelemahan dan kekurangan di luar akal manusia sekalipun karena dialah yang menciptaknnya itu sendiri. Sifat mustahil ajzun bagi Allah SWT tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 20 berikut ini 8. Karahah Karahah dalam bahasa Arab artinya terpaksa. Sifat mustahil karahah Allah SWT berarti tidak terpaksa dalam melaksanakan apa-apa yang telah dia kehendaki atas segala kebesaran ciptaannya. Sifat mustahil karahah berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang Iradat, yakni berkehendak atas segala Sesuatu di alam semesta dan seisinya. Apapun kehendak Allah SWT pasti terjadi dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT . Sifat mustahil karahah bagi Allh SWT tercantum dalam surah Hud ayat 107 dan surah Yasin ayat 82 berikut ini 9. Jahlun Jahlun dalam bahasa Arab artinya bodoh. Sifat mustahil jahlun berarti Allah SWT tidak mungkin bersifat bodoh karena Allah Maha mengetahui segala segala sesuatu. Sifat jahlun berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang Ilmun yakni menguasai pengetahuan dengan segala keagungan dan kekuasaannya sehingga tidak ada makhluk apapun yang bisa bersembunyi darinya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, termasuk mengetahui hal-hal yang tidak tampak atau disembunyikan dalam hati dan jiwa seseorang. Sifat mustahil jahlun bagi Allah SWT tercantum dalam surah Al-Qaf ayat 16 berikut ini 10. Maut Maut dalam bahasa Arab artinya mati. Sifat mustahil maut berarti Allah tidak mungkin mati atau binasa karena dzatnya kekal abadi atas kekuatannya yang sempurna. Kematian atau kebinasaan adalah ciptaan Allah SWT jadi mustahil baginya binasa dengan segala kekuatan dan kuasanya atas segala ciptaannya di alam semesta. Sifat maut berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang hayat, yakni hidup kekal dengan keabadiaan kuasanya. Sifat mustahil maut bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 255 dan surah Al-Furqan ayat 58 berikut ini 11. Shaman Shamamun dalam bahasa Arab artinya tuli. Sifat mustahil Shamamun berarti Allah SWT tidak mungkin tidak mendengar karena Allah adalah Maha mendengar segala sesuatu apa-apa yang terjadi di alam semesta. Tidak akan ada sesuatu hal pun yang luput dari pandangan Allah SWT, bahkan yang disembunyikan atau hanya terucap dalam do’a dan hari seseorang. Allah mampu mendengar semua hal bahkan yang tidak terdengar oleh manusia atau makhluk lainnya. Sifat mustahil shamamun bekebalikan dengan sifat Allah SWT yang sama’, yakni maha mendengar setiap yang diucapkan maupun yang disembunyikan. Sifat mustahil shamamun bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Qur’an surah Asy-Syura ayat 11 dan Surah Al-Maidah ayat 76 berikut ini Ama dalam bahasa Arab artinya buta. Sifat mustahil ama berarti Allah SWT tidak mungkin buta atau tidak bisa melihat apa-apa yang terjadi, bahkan yang kasat mata sekalipun Allah mampu melihatnya. Sifat Ama berkebalikan dengan sifat Allah SWT basar, yakni maha melihat dengan segala kekuasaannya tidak ada di alam semesta yang akan luput dari penglihatannya. Sifat mustahil ama bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 18 dan surah Al-Baqarah ayat 265 berikut ini 13. Bakuman Bakamun dalam bahasa Arab artinya bisu. Sifat mustahil bakmun berarti Allah SWT tidak mungkin bisu atau diam, karena Allah SWT bersifat kalam, yakni berfirman bagi keselamatan dan tuntunan hidup bagi manusia. Atas keagungannya, Allah SWT berfirman melalui seorang makhluk yang mulia baginya, yakni para nabi dan rosul yang dapat dipercaya. Mustahil bagi Allah SWT tidak berkata-kata atas segala yang telah terjadi dan tercipta atas kekuasaannya. Sifat mustahil bakamun bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-A’raf ayat 143 dan surah An-Nisa ayat 164 berikut ini 14. Kaunuhu Ajiza Ajiza dalam bahasa Arab artinya lemah. Sifat mustahil kaunuhu ajizan berarti Allah SWT tidak mungkin memiliki kelemahan karena Dia memiliki kekuatan dan kekuasaan yang sempurna bagi kebesaran alam semesta dan isinya. Sifat ajiza berkebalikan dengan sifat Allah SWT yang qadiran, yakni berkuasa atas segala alam semesta dan apa-apa ciptaannya. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, jika dia berkehendak maka terjadilah. Tidak ada yang bisa menandingi atau setara dengan kekuatan Allah SWT yang paling sempurna atas segala kebesaran dan keagungannya. Sifat mustahil kaunuhu ajizan bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 20 berikut ini 15. Kaunuhu Murikhan Kaunuhu muridan dalam bahasa Arab artinya terpaksa atau keterpaksaan. SIfat mustahil kaunuhu muridan berarti Allah SWT tidak mungkin terpaksa atas segala ciptaan nya karena ia memiliki kekuasaan dan berkehendak atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menghentikan kehendak Allah, termasuk menolong, ikut campur, atau menandingi urusan Allah SWT yang sempurna. Sifat mustahil kaunuhu muridan berkebalikan dengan sifat Allah yang muridan, yakni Maha Menghendaki. Sifat mustahil kaunuhu muridan bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Hud ayat 107 berikut ini 16. Kaunuhu Jahilun Kaunuhu jahilan dalam bahasa Arab artinya bodoh. SIfat mustahil jahlun berarti Allah SWT tidak mungkin bodoh atau tidak berpengetahuan. Segala pengetahuan, keilmuan adalah ciptaan Allah SWT sehingga mustahil baginya bersifat bodoh. Sifat jahilun berkebalikan dengan sifat Allah yang aliman, yakni Maha Mengetahui segala hal dan pengetahuan yang tidak terbatas oleh apapun. Sifat mustahil kaunuhu jahilun bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 176 berikut ini 17. Kaunuhu Mayitan Kaunuhu mayitan dalam bahasa Arab artinya bisa mati. Sifat mustahil kaunuhu mayitan berarti Allah SWT tidak mungkin mati, binasa, hilang, dan tergantikan oleh apapun karena Allah SWT kekal abadi dalam kesempurnaan kekuatannya. Mustahil bagi Allh untuk tidur, istirahat, dan dalam keadaan mati. Sifat kaunuhu mayitan berkebalikan dengan sifat Allah yang hayyan, yakni Maha Hidup kekal abadi tanpa kekurangan apapun. Sifat mustahil kaunuhu mayitan bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Fiurqan ayat 58 berikut ini 18. Kaunuhu Ashamma Kaunuhu ashamma dalam bahasa Arab artinya ketulian. Sifat mustahil kaunuhu ashamma berarti Allah SWT tidak mungin tulis atau tidak mendengar apapun. Allah SWT maha mendengar atas segala yang terjad baik yang tampak maupun yang disembunyikan dalam hati atau jiwa seseorang. Itulah sebabnya mustahil bagi Allah jika tidak mendengar doa para umatnya karena dialah maha mendengar segala sesuatu. Sifat mustahil kaunuhu ashamma bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Baqarah 256 berikut ini 19. Kaunuhu Ama Kaunuhu ama dalam bahasa Arab artinya buta. Sifat mustahil kaunuhu ama berarti Allah SWT tidak mungkin buta atau tidak bisa melihat. Allah SWT selalu mengawasi makhluk-maklhuknya dan tidak ada yang bisa lepas dari penglihatan Allah SWT. Tidak ada yang bisa membatasi penglihatan Allah SWT, itulah sebabnya Allah mengetahui segala yang diperbuat oleh manusia meskipun tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. SIfat mustahil kaunuhu ama bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 18 berikut in 20. Kaunuhu Abkam Kaunuhu abkam dalam bahasa arab artinya bisu. Sifat mustahil kaunuhu abkam berarti Allah SWT tidak mungkin bisa sejalan dengan sifat mustahil Allah SWT bakamun. Sifat mustahil ini berkebalikan dengan sifat Allah yang mutakaliman, yakni maha berkata atau berfirman. Atas segala kekuatan dan keagungannya, Allah SWT terus memberitakan firman bagi makhluk-makhluknya agar selamat dari dunia dan akhirat. Segala firmannya telah tertulis dalam kitab suci Al-Quran atas peran para nabi dan rasul untuk menyampaikannya kepada umat manusia. Sifat mustahil kaunuhu abkam bagi Allah SWT tercantum dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 164 berikut ini Nah, itulah penjelasan 20 sifat mustahil Allah SWT beserta makna dan dalilnya dalam Al-Quran. Apakah Grameds sudah bisa memahami setiap sifat mustahil Allah SWT di atas? Belajar agama memang tidak cukup hanya satu dua referensi saja, bahkan butuh waktu yang tidak singkat agar bisa benar-benar paham dan memaknai ajaran agama tersebut. Termasuk belajar sifat mustahil Allah yang dapat mengingatkan kita akan kebesaran dan kekuasaan Allah atas alam semesta dan seisinya. Berhasil memaknai sifat- sifat Allah SWT menjadi bagian dari belajar kesempurnaan agama atas keagungan sang pencipta. Jadi, jIka Grameds ingin belajar lebih banyak tentang sifat-sifat Allah dalam mata pelajaran agama islam di sekolah maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di Grameds akan menemukan banyak referensi buku yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah, baik tingkat SD, SMP, SMA dan sederajat. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang sifat-sifat Allah dalam mata pelajaran agama islam di sekolah sekaligus perspektif agama yang lebih luas. Selamat belajar. SahabatTanpabatas ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Berbagai sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT ilustrasi al-quran Productions Allah SWT merupakan Tuhan semesta alam yang Maha Sempurna dan Maha Esa. Dalam kebesaran-Nya, Allah SWT mempunyai tiga jenis sifat, yakni sifat wajib, sifat jaiz, dan sifat orang beriman, kita perlu mengetahui sifat mustahil bagi Allah SWT karena sifat mustahil ini tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Mengimani hal ini tentunya masuk ke dalam rukun imam yang pertama, yakni iman kepada Allah SWTJika kamu masih belum mengetahui sifat-sifat yang mustahil bagi Allah SWT, IDN Times menyediakan penjelasan lengkapnya berikut ini. Yuk, ketahui lebih banyak!1. Adamilustrasi Al-Qur'an IDN Times/RochmanudinAdam memiliki arti 'tidak ada'. Allah SWT memiliki sifat mustahil adam karena Allah tidak mungkin tidak ada karena seluruh semesta alam dan isinya merupakan ciptaan Allah SWT. Hal ini tercantum dalam surat An-Nahl ayat 3, yakni "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan." QS. An-Nahl 3 Selain itu, hal ini juga ada di dalam surat Al A’raf ayat 54 yang berbunyi "Sungguh, Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia ciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam." QS. Al A’raf 54 2. HudusSifat mustahil bagi Allah yang kedua adalah hudus atau 'baru'. Hal ini memiliki arti bahwa Allah sudah ada sebelum seluruh makhluk hidup dan ciptaan-Nya ada di alam semesta. Hal ini dikarenakan karena Allah bersifat qidam atau Al-Quran yang menerangkan bahwa Allah SWT bersifat qidam atau sudah ada sebelum seluruh makhluk hidup ada di alam semesta adalah QS. Al-Hadid ayat 3, yakni sebagai berikut. "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." QS. Al-Hadid 3 3. FanaFana memiliki arti 'binasa, rusak, atau tidak kekal'. Allah SWT mustahil memiliki sifat fana karena Allah bersifat abadi dan kekal. Hal ini tercantum dalam Surat Ar-Rahman ayat 27, yakni "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." QS. Ar-Rahman 27 4. Mumassalatu lil HawadisAllah SWT sangat mustahil untuk memiliki sifat mumassalatu lil hawadis. Sifat ini memiliki arti 'serupa dengan makhluk-Nya'. Allah SWT merupakan dzat Maha Esa dan Maha Sempurna yang berbeda dengan manusia. Hal ini tercantum dalam surat Al Ikhlas ayat 4, yakni "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." QS. Al-Ikhlas 4 Baca Juga Perbedaan Salat Gaib dan Salat Jenazah 5. Muhtajun Ligarihiilustrasi Al-Qur'an BurhanMuhtajun ligairihi merupakan sifat mustahil bagi Allah SWT yang memiliki arti 'berdiri dengan yang lain'. Allah tidak membutuhkan bantuan dan berdiri sendiri karena memiliki sifat qiyamuhu binafsihi, yang berarti Allah Maha Sempurna dan Maha Berdiri ini tercantum dalam surat Al-Ankabut ayat 6, yakni"Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam." QS. Al-Ankabut 66. Ta'addudTa'addud memiliki arti 'berbilang'. Allah tidak memiliki sifat ta'addud karena Allah Maha Esa atau tunggal. Hal ini tercantum dalam keseluruhan surat Al-Ikhlas, yakni sebagai berikut. Katakanlah Muhammad, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." Al-Ikhlas ayat 1-4 7. AjzunAllah yang Maha Esa memiliki sifat mustahil ajzun atau 'lemah'. Sifat mustahil ini tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 20, yakni sebagai berikut. "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." QS. Al-Baqarah 20 8. KarahahKarahah memiliki arti 'terpaksa'. Sifat ini mustahil dimiliki Allah karena Allah SWT bersifat iradat atau 'berkehendak'. Bila dijabarkan, ini memiliki arti tidak terpaksa dalam melaksanakan kehendak, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki." QS. Al-Buruj 16 9. Jahlunilustrasi Al-Qur'an jahlun atau 'bodoh' sangat mustahil dimiliki bagi Allah SWT karena Allah Maha Mengetahui keseluruhan yang ada di dunia dan seluruh alam semesta. Hal ini tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 18, yakni "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Hujurat 18 10. MautunAllah bersifat abadi atau kekal. Maka dari itu, sifat mustahil berikutnya adalah mautun atau 'mati'. Berikut ini ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa Allah hidup dan tidak mati. "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya." QS. Al-Furqan 58 11. SummunAllah memiliki sifat Maha Mendengar dan sangat mustahil untuk memiliki sifat summun atau 'tuli'. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 127 "......Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui." QS. Al-Baqarah 127 Baca Juga Takbiratul Ihram Bacaan, Doa Iftitah, dan Keutamaannya 12. UmyunIlustrasi Al-Quran dan Tasbih mustahil berikutnya adalah umyun atau 'buta'. Allah tidak buta dan Maha Melihat. Segala sesuatu yang ada di alam semesta tak ada yang luput dari penglihatan-Nya. Allah berfirman "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Hujurat 18 13. BukmunSelanjutnya, Allah mustahil memiliki sifat bukmun atau 'bisu'. Seluruh wahyu dan firman Allah SWT berikan langsung kepada Nabi dan Rasul-Nya. "....Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung." QS. An-Nisa 164 14. AjzanAllah Maha Berkuasa dan tidak mungkin memiliki sifat ajzan atau 'lemah'. Allah tidak memerlukan bantuan dari siapa pun karena memiliki sifat Maha Esa. Sifat ini tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 20 berbunyi “Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” QS. Al Baqarah 20 15. KarihanIlustrasi Al-Quran IDN Times/RochmanudinAllah SWT memilki sifat mustahil karihan atau 'maha terpaksa'. Hal ini merupakan sifat yang mustahil karena Allah SWT bersifat Maha Berkehendak. Semua terjadi atas kehendak Allah SWT. Sifat ini dituliskan dalam Surat Hud ayat 107 berbunyi “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain. Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” QS. Hud 107 16. JahilunSelanjutnya, Allah sangat mustahil memiliki sifat jahilun atau 'bodoh'. Semua ilmu dan pelajaran yang kita dapatkan bersumber pada Allah SWT. Sifat ini tercantum dalam Surat An Nisa ayat 176, yakni Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah yaitu, jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya saudara perempuannya itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi seluruh harta saudara perempuan, jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka ahli waris itu terdiri dari saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan hukum ini kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. An Nisa 176 17. MayyitunMayyitun atau 'mati' merupakan sifat mustahil bagi Allah SWT. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan sifat Allah SWT yang sesungguhnya yakni kekal, abadi, tidak ada awal atau akhir. Hal ini tercantum dalam Surat Al-Furqan ayat 58, yakni “Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya,” QS. Al Furqan 58 18. Asammaquran Maha Mendengar tentang apa yang terjadi di alam semesta. Karena itu, Allah tidak memiliki sifat assama atau 'tuli'. Allah dapat mendengar yang tidak kita dengar dan mustahil untuk bersifat tuli. Hal ini tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 256, yakni “Tidak ada paksaan dalam menganut agama Islam, sesungguhnya telah jelas perbedaan antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” QS. Al Baqarah 256 19. A'maAllah memiliki sifat Maha Melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali, termasuk apa yang ada di dalam hati. Mustahil bagi Allah untuk memiliki sifat a'ma atau 'buta'. Hal ini tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 18, yakni “Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Hujurat 18 20. AbkamaTerakhir, Allah mustahil untuk memiliki sifat abkama atau 'bisu'. Allah memiliki sifat Maha Berfirman atau mutakalliman. Sifat ini tercantum dalam Surat An Nisa ayat 164, yakni “Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul la-in yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” QS. An Nisa 164 Itu dia sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT yang wajib diketahui umat muslim. Ketahuilah bahwa Allah Maha Esa dan Maha Besar. Semoga bermanfaat! Baca Juga Bacaan Iqomah untuk Menyerukan Salat Berita Terkini Lainnya
allah swt bersifat kalam dan mustahil bersifat